Struktur Kode


STRUKTUR KODE

Kode digunakan untuk tujuan mengklasifikasikan data,memasukkan data ke dalam
computer dan untuk mengambil bermacam‐macam informasi. Kode dapat dibentuk dari
kumpulan angka, huruf dan karakter‐karakter khusus (misalnya @,#,$ dan sebagainya).
Kode dapat berupa angka (numeric code), huruf (alphabetic code) dan gabungan dari
angka,huruf dan karakter khusus (alphanumeric code) serta kode batang (bar code).
Petunjuk dalam pembuatan kode :
1. Harus mudah diingat, unik, fleksibel, efisien, konsisten.
2. Harus distandarisasi.
3. Spasi dan karakter mirip dihindari.
4. Panjang kode harus sama.

Ada beberapa macam tipe dari kode yang dapat digunakan di dalam system
informasi yaitu :

1. Kode mnemonik (mnemonic code)
Kode mnemonik digunakan untuk tujuan supaya mudah diingat.Kode mnemonic dibuat
dengan dasar singkatan atau mengambil sebagian karakter dari item yang akan diwakili
dengan kode ini. Misal “P” untuk Pria,”W” untuk Wanita,”JKT” untuk Jakarta. Umumnya
kode mnemonic menggunakan huruf. Akan tetapi dapat juga menggunakan gabungan
huruf dan angka misalnya computer IBM PC dengan ukuran memori 640 Kb,color monitor
dapat dikodekan “K‐IBM‐PC‐640‐CO”. Kebaikan dari kode ini adalah mudah diingat dan
kelemahannya adalah kode dapat terlalu panjang.

2. Kode urut (Sequential Code) / kode seri (Serial Code)
Kode urut merupakan kode yang nilainya urut antara satu kode dengan kode berikutnya.
Contoh :
001 Kas.
002 Piutang dagang
003 Persediaan produk selesai
004 Persediaan produk dalam proses

Kode urut memiliki kebaikan sebagai berikut :
a. Sangat sederhana.
b. Mudah diterapkan.
c. Kode dapat pendek tetapi unik.
d. Mudah dicari bila kodenya sudah diketahui.
e. Cocok untuk rekaman di file yang menggunakan nomor record relaitf, sehingga nomor
record dapat sama dengan kodenya, dengan demikian file tidak perlu diindeks.
f. Baik untuk pengendalian, karena kode yang hilang dapat mudah diketahui.
Kode urut memilik kelemahan sebagai berikut :
a. Penambahan kode hanya dapat ditambahkan pada akhir urutan dan tidak dapat
disisipkan.
b. Tidak mempunyai dasar logika tentang informasi item yang diwakilinya, kecuali hanya
berdasarkan urutannya saja.
c. Tidak fleksibel bila terjadi perubahan kode.

3. Kode blok (Block Code)
Kode Blok mengklasifikasikan item ke dalam kelompok blok (range) tertentu yang
mencerminkan satu klasifikasi tertentu atas dasar pemakaian maksimum yang
diharapkan.
Contoh :
Blok Kelompok
1000 ‐ 1999 Aktiva lancar
2000 ‐ 2499 Aktiva tetap
2500 ‐ 3000 Hutang lancar
Kode Blok mempunyai kebaikan sebagai berikut :
a. Nilai dari kode mempunyai arti, yaitu masuk dalam blok yang sudah tertentu.
b. Mudah diperluas.
c. Kode dapat ditambah atau dibuang sebagian.
d. Proses pembuatan laporan keuangan dapat dilakukan dengan lebih mudah karena tiaptiap
kelompok rekening dapat diketahui dari blok kodenya.

4. Kode group (Group Code)
Kode Group merupakan kode yang berdasarkan field‐field dan tiap‐tiap field kode
mempunyai arti. Contoh dalam kode Nomor Induk Mahasiswa (NIM) 12100001 dimana 2
digit dari kiri menunjukkan jurusan yang diambil,2 digit berikutnya menunjukkan tahun
masuk dan digit berikutnya menunjukkan nomor urut mahasiswa.
Kode group mempunyai kebaikan yaitu :
a. Nilai dari kode mempunyai arti.
b. Mudah diperluas.
c. Dapat ditambah atau dibuang sebagian.
d. Dapat menunjukkan panjang dari data.
Selain itu kode group mempunyai kelemahan yaitu kode dapat menjadi panjang.

5. Kode desimal (Decimal Code)
Kode decimal mengklasifikasikan kode atas dasar 10 unit angka desimal dimulai dari angka
0 sampai dengan angka 9 atau dari 00 sampai dengan 99 tergantung dari banyaknya
kelompok.
Contoh :
00. AKTIVA LANCAR
0010 Kas
0020 Piutang Dagang
0030 Persediaan Bahan Baku
0040 Biaya Dibayar Dimuka
01. AKTIVA TETAP
0110 Tanah
0120 Bangunan Kantor

4 komentar: